Minggu, 19 Juli 2020

ANDAI BUKAN KARNA CINTA











Menulis di buku andai bukan karena cinta melukiskan perjalanan belajar dan mengajar dalam universitas kehidupan yang penuh dengan kisah.
Saya yakin semua mahasiswa mengalami kisah uniknya sendiri-sendiri, begitupun dengan dosen memiliki cerita sendiri.
Kisah sedih, kecewa, bahagia dan haru melebur menjadi satu. Menuliskan jejak abadi menjadi salah satu bukti bahwa para cendekia ada dan hidup mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa ini.
Tidak sekedar datang memperlihatkan rupa lalu mengajar di kampus, tetapi juga menuliskan kisah yang barang kali akan abadi sepanjang zaman atau sebagai warisan untuk generasi.
Tulisan berisi 47 kisah inspiratif ini begitu serat akan nilai-nilai perjuangan dan spiritual yang pantas di teladani dan di jadikan inspirasi.